您的当前位置:首页 > 休闲 > Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang 正文
时间:2025-06-05 06:41:01 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - China dikabarkan mulai menerapkan sistem pelacakan baru untuk sektor magnet quickq快区加速器官网
China dikabarkan mulai menerapkan sistem pelacakan baru untuk sektor magnet tanah jarang usai melakukan pembatasan ekspor terhadap komoditas terkait hingga mengguncang rantai pasok dan industri global.
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/6), sistem pelacakan ini berlaku mulai pekan lalu dan mengharuskan produsen untuk menyerahkan informasi tambahan secara daring, termasuk volume perdagangan dan nama pelanggan.
Baca Juga: China Center di Poltekpar Bali Diyakini Perkuat SDM Pariwisata RI
Sistem ini diterapkan menyusul kebijakan ekspor terbaru yang mewajibkan izin khusus untuk tujuh unsur tanah jarang menengah hingga berat serta beberapa jenis magnet dari China. Hal tersebut telah menyebabkan gangguan signifikan pada rantai pasok, khususnya dalam sektor otomotif dan semikonduktor, dengan beberapa produsen mobil global terpaksa menghentikan lini produksi akibat habisnya cadangan material.
China sebelumnya telah mengumumkan rencana pelacakan produk tanah jarang secara menyeluruh pada Juni 2024. Namun tidak ada pembaruan hingga sistem ini tiba-tiba diberlakukan minggu lalu. Tingkat pengawasan tambahan ini mengindikasikan bahwa kontrol ekspor atas produk tanah jarang kemungkinan akan menjadi kebijakan jangka panjang.
Beijing juga dikabarkan ingin memiliki kontrol atas seluruh rantai produksi tanah jarang, bukan hanya magnet, dengan melakukan pelacakan terhadap komoditas itu untuk memperkuat kontrol atas sektor ini serta memberantas penyelundupan, penambangan ilegal, dan penghindaran pajak.
Baca Juga: China Ngaku Tetap Labeli 'Mobil Ramah Lingkungan' kepada Truk Pengeruk Batu Bara
Adapun langkah ini dikhawatirkan akan semakin memperburuk ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS). Meski demikian, sebelumnya ada harapan bahwa kontrol ekspor akan dilonggarkan sebagai bagian dari kesepakatan dagang.
Cek Susunan Upacara HUT ke2025-06-05 05:44
Takut Kutu Busuk dari Paris Masuk Korea, Bandara Dijaga Anjing Pelacak2025-06-05 05:14
Pelajar Ketagihan Ikut Demo, Begini Langkah Pencegahan dari Anies2025-06-05 05:13
FOTO: Menyusup Kesunyian Ruang2025-06-05 05:13
Dubes AS Puji Indonesia, Nadiem Makarim Dukung Kampus Jalin Kerjasama Pendidikan2025-06-05 05:13
KPAI Minta Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja Dihapus2025-06-05 05:10
Bukan Startup, Bukan Aplikasi! Ini Bisnis Pendidikan yang Justru Tumbuh2025-06-05 05:04
Polytron Target Bikin 8 Showroom2025-06-05 05:01
PSI Langsung Ngegas di DPRD DKI: Anies Diserang...2025-06-05 04:42
5 Manfaat Jalan Kaki Usai Makan Siang, Bakar Lemak Lebih Banyak2025-06-05 04:09
Netty Aher Desak PP tentang Alat Kontrasepsi Direvisi: Tuliskan Jelas dan Eksplisit!2025-06-05 06:23
Istana Imbau Masyarakat Turut Meriahkan Acara Kirab Bendera Pusaka Merah Putih Besok2025-06-05 06:14
15 Daftar Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 untuk Lulusan SMA2025-06-05 05:53
7 Masalah Kesehatan Akibat Paparan Merkuri, Hati2025-06-05 05:44
Takut Kutu Busuk dari Paris Masuk Korea, Bandara Dijaga Anjing Pelacak2025-06-05 05:42
Seperti Apa Sih Tren Hunian Minimalis untuk Gen Z dan Millennial?2025-06-05 05:37
Pasca Bom Guncang Surabaya, Tujuh Orang Ditangkap2025-06-05 04:49
Dubes AS Puji Indonesia, Nadiem Makarim Dukung Kampus Jalin Kerjasama Pendidikan2025-06-05 04:49
Kisah Pilu Orang Tua Ikut Kuliah Perdana Gantikan Anak yang Meninggal2025-06-05 04:29
BPIP Siapkan Paskibraka Tampil Prima2025-06-05 04:06